Praktisi Parenting, Halimah memaparkan ciri ciri anak yang mendapatkan perlakukan toxic parenting . Toxic parenting adalah pola pengasuhan yang keliru dan tanpa sadar dapat melukai psikologis anak. Pola pengasuhan tersebut kerap dilakukan oleh orangtua yang umumnya kasar, tidak dewasa, serta memiliki gangguan mental.

Toxic parenting sendiri memiliki banyak bentuk, mulai dari pujian yang berlebihan, pengabaian orangtua terhadap anaknya, hingga kekerasan verbal maupun fisik. Perlu diketahui, jika toxic tidak melulu pada kekerasan dan hal hal negatif, namun beberapa hal positif yang tidak sengaja juga bisa menjadi bentuk toxic. Menurut Halimah, toxic parenting akan berpengaruh pada karakteristik dan kepribadian seorang anak dan kondisi ini dapat berlangsung dalam jangka waktu lama.

Pilu, Nenek Ini Divonis 5 Tahun Penjara Gara gara Terima Paket Ganja Seberat 17 Kg Milik Anaknya Berapa Gaji Bripka Edi Purwanto yang Ancam Warga Pakai Sajam, Kok Bisa Beli Alphard dan Fortuner? Usir Kapal Bawa Rohingya di Perairan Pidie, Ini yang Dilakukan Nelayan, Pj Bupati Sesalkan UNHCR Serambinews.com

Kisah Pilu Nenek Asfiyatun Divonis Penjara karena Terima Paket Ganja Pesanan Sang Anak Jabatan Walkot Padang Berakhir 31 Desember, Gubernur dan DPRD Usulkan 3 Nama Pj BREAKING NEWS: Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri Buntut Gunakan Akronim %27Amin%27

Berikut ini kenali ciri ciri anak yang mengalami toxic parenting , Halimah berikan imbauan kepada orangtua jika anak sudah mengalami ciri ciri berikut sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahlinya. Tidur normalnya dilakukan setiap hari, di mana tidur sendiri memiliki durasi kurang lebih 8 jam sehari. Jika seorang anak terlalu banyak tidur atau tidur dalam waktu yang tidak wajar ada baiknya orangtua mewaspadai kondisi anak tersebut.

Pola tidur yang terganggu merupakan usaha dari tubuh untuk menyampaikan bahwa ada sesuatu yang tidak benar dengan tubuh tersebut. Menurut penjelasan Halimah, makan terlalu banyak merupakan kondisi yang banyak tidak disadari oleh anak anak muda zaman sekarang. Pasalnya, anak muda zaman sekarang ini banyak meluapkan rasa stres dan kesedihan ke dalam makanan.

"Semua masalah seperti kesedihan, katakutan, itu ada solusinya tersendiri dan bukan meluapkan stres atau emosi melalui makanan." "Kondisi ini jika dilakukan terus menerus bisa sebabkan emotional eating yang akhirnya berubah menjadi eating disorder." "Sehingga, kalau kita sudah makan terlalu banyak atau bahkan tidak nafsu makan sama sekali, itu adalah tanda tubuh kita mengirim sinyal stres," jelas Halimah.

Seorang anak yang mendapatkan perlakukan toxic parenting biasanya anak tersebut akan mudah marah dan sangat sensitif terhadap hal hal kecil. Jika menemui anak mengalami hal tersebut, maka sebaiknya harus diwaspadai. Mudah marah dan sangat sensitif merupakan tanda dari seseorang yang mengalami gangguan mental akibat toxic parenting.

Halimah menyarankan untuk segera melakukan konsultasi kepada ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan begitu, trauma akibat dari toxic parenting tersebut bisa segera teratasi dengan baik. Baca berita lain seputar kesehatan

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *