Persatuan Apoteker Farmasi Indonesia (PAFI) memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi peredaran obat ilegal atau Berbahaya, Keras, dan Obat terlarang (BKO). Di Kabupaten Konawe, permasalahan peredaran obat BKO merupakan tantangan serius yang mempengaruhi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Untuk menghadapi masalah ini, PAFI Konawe telah aktif bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait dalam upaya pemberantasan melalui Pusat Kesehatan Masyarakat Daerah (PSDK).
Peran PAFI Konawe dalam Pemberantasan Obat BKO
PAFI Konawe telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam melawan peredaran obat BKO dengan berbagai cara, termasuk:
1. Penyuluhan dan Edukasi Masyarakat: PAFI Konawe aktif dalam menyelenggarakan kampanye penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya obat BKO. Edukasi ini meliputi cara membedakan obat yang aman dan obat ilegal serta dampak negatif penggunaannya terhadap kesehatan.
2. Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah: Melalui kerja sama yang erat dengan Pemerintah Daerah Konawe, PAFI terlibat dalam pengawasan dan penertiban terhadap penjualan obat di apotek dan warung obat tradisional. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua obat yang beredar di masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Pengembangan Sistem Informasi Obat: PAFI Konawe juga turut berperan dalam pengembangan sistem informasi obat yang dapat digunakan untuk memantau peredaran obat secara lebih efektif. Sistem ini membantu identifikasi dan pelacakan obat BKO yang masuk ke pasar ilegal.
Peran PSDK dalam Mendukung Upaya PAFI Konawe
Pusat Kesehatan Masyarakat Daerah (PSDK) merupakan inisiatif bersama antara PAFI Konawe, Pemerintah Daerah, dan lembaga terkait lainnya. Fokus utama PSDK adalah:
– Penyelenggaraan Razia Terpadu: PSDK secara teratur menyelenggarakan razia terpadu untuk memeriksa dan menindak penjual obat ilegal di berbagai wilayah Konawe. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai peredaran obat BKO sebelum mencapai konsumen akhir.
– Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi: PSDK juga mengadakan pelatihan dan workshop bagi petugas kesehatan dan apoteker tentang cara mengidentifikasi obat BKO serta tata cara penanganannya sesuai dengan hukum yang berlaku.
– Kampanye Pencegahan: Selain razia, PSDK aktif dalam mengkampanyekan pencegahan obat BKO kepada masyarakat. Ini dilakukan melalui media sosial, brosur, dan kegiatan langsung di sekolah-sekolah dan komunitas.
Tantangan dan Langkah-Langkah Ke Depan
Meskipun telah ada upaya yang signifikan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mengatasi peredaran obat BKO di Konawe. Beberapa langkah yang perlu terus ditingkatkan adalah:
– Penguatan Hukum dan Pengawasan: PAFI Konawe perlu terus mendorong untuk penguatan hukum terkait peredaran obat BKO dan meningkatkan pengawasan terhadap distribusi obat di semua tingkatan.
– Kerja Sama Lintas Sektor: Peran aktif dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pemberantasan obat BKO.
– Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Upaya penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat perlu diperluas dan ditingkatkan agar kesadaran tentang bahaya obat BKO semakin meningkat.
Dengan kerja keras dan kolaborasi yang terus-menerus antara pafikotafef.org, PSDK, dan berbagai pihak terkait lainnya, diharapkan dapat meminimalisir peredaran obat BKO di Kabupaten Konawe, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.