Jumlah wisatawan mancanegara asal China yang berkunjung ke Indonesia kian menurun seiring berjalannya waktu. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) adapun di 2019 jumlah wisman China pada semester I 2019 tercatat sebanyak 1,04 juta kunjungan. Sementara untuk target di tahun ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) hanya menargetkan sebanyak 235.000 kunjungan saja.
Turunnya jumlah kunjungan dikarenakan adanya kebijakan di China yang mengimbau masyarakatnya untuk berwisata di dalam negeri. Selain itu terdapat pula hal hal lain seperti mahalnya tiket penerbangan. Adanya hal tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno akan melakukan sejumlah upaya untuk kembali meningkatkan kunjungan wisman China. Diketahui, China sempat menjadi negara yang berkontribusi besar terhadap pariwisata Indonesia .
Simak! Mulai Tahun Depan Fotokopi KTP Tak Berlaku, Ini Penggantinya Halaman all Dulu Bersumpah Tak Terlibat, Kini Mimin Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Cerita Sopir Truk untuk Ganjar: Dulu Uang Jatah Anak Istri Habis Bayar Pungli, Kini Pulang Utuh
Mahalnya Harga Tiket Pesawat Bikin Kunjungan Wisatawan Mancanegara Asal China ke Indonesia Merosot Hasil Survei Pilpres 2024 Terbaru Desember 2023 dan Elektabilitas Capres Cawapres 2024 Hari Ini Halaman 4 Wisatawan Asal China Merosot Dikarenakan Mahalnya Harga Tiket Pesawat
BREAKING NEWS: Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Polri Buntut Gunakan Akronim %27Amin%27 "Target 235 ribu wisman China kelihatannya akan tercapai. Namun kita mengantisipasi rendahnya recovery dari pasar China karena ada internal isu yang dipantau mengenai regulasi, mahalnya tiket, minimnya interkoneksi," papar Sandi di Kantor Kemenparekraf, Senin malam (8/8/2023). Upaya yang dilakukan Kemenparekraf yakni mengoptimalkan pasar di kota kota besar China.
Seperti Guangzhou, Shanghai, hingga Beijing. Menurut Sandi, di kota kota tersebut potensi pasarnya sangat besar. Sejalan dengan hal tersebut, destinasi pariwisata di Indonesia harus di dorong menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. "Kita harus berupaya dengan beragam pendekatan. Ini sangat penting. Karena peluang China luar biasa," ungkap Sandi.
"Strategi pasar China adalah wisata berkualitas dan berkelanjutan. Seperti pasar shanghai Beijing dan Guangzhou. Itu fokus kita," pungkasnya.